BAB. I
1.
Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi adalah kesatuan metode-metode,
prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat
yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Metode
adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi
Pengembangan sistem berarti metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep
pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang akan
digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Urutan-urutan prosedur
untuk pemecahan masalah dikenal dengan istilah Algoritma. Metodologi
pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep
pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (dalil) yang akan digunakan
untuk mengembangkan suatu sistem informasi.
Beberapa ahli membagi proses-proses pengembangan sistem ke dalam sejumlah urutan berbeda-beda. Tetapi semuanya akan mengacu pada proses-proses standar berikut :
Beberapa ahli membagi proses-proses pengembangan sistem ke dalam sejumlah urutan berbeda-beda. Tetapi semuanya akan mengacu pada proses-proses standar berikut :
a. Analisis didefinisikan sebagai bagaimana memahami dan menspesifikasi
dengan detail apa yang harus dilakukan oleh sistem.
Analisis : mendefinisikan masalah
b. Desain diartikan sebagai menjelaskan dengan detail
bagaimana bagian-bagian dari sistem informasi diimplementasikan.
Desain : memecahkan masalah.
c. Implementasi didefinisikan menjalankan sistem yang telah
jadi.
d. Pemeliharaan didefinisikan dengan menjaga sistem yang sedang
berjalan.
Pada
perkembangannya, proses-proses standar tadi dituangkan dalam satu metode yang
dikenal dengan nama system Development Life Cycle(SDLC) yang merupakan
metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan usaha analisis
dan desain. SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :
1. Identifikasi dan seleksi proyek
2. Inisiasi dan perencanaa proyek
3. Analisis
4. Desain
a. Desain logikal
b. Desain fisikal
5. Implementasi
6. Pemeliharaan
2.
Teknik-Teknik Dalam Pengembangan Sistem
- Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Teknik ini digunakan untuk penjadwalan waktu pelaksanaan suatu
proyek
- Teknik menemukan fakta (fact finding techniques)
Yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpukan data dan
menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik-teknik
ini diantaranya adalah :
1. Wawancara (interview)
Memungkinkan
analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara
tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee).
2. Observasi (observation)
Adalah
pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan yang mana pada waktu
observasi analis sistem dapat ikut juga berpartisipsi dengan orang-orang yang
sedang melakukan suatu kegiatan tersebut.
3. Daftar pertanyaan (questionnaires)
Adalah
suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang
memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari
responden-responden yang dipilih.
4. Pengumpulan sampel (sampling)
Pengambilan
sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada
dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh
itemnya dengan pertimbangan biaya dan waktu yang terbatas.
- Teknik analisis biaya / manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost benefit analysis)
Teknik ini menilai dari sisi kelayakan ekonomis suatu
pengembangan sistem informasi.
- Teknik untuk menjalankan rapat
Selama proses pengembangan sistem dilakukan, seringkali
rapat-rapat diadakan baik oleh tim pengembangan sistem sendiri atau rapat
anatara tim pengembangan sistem dengan pemakai sistem manajer, sehingga
kemampuan analis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di dalam suatu rapat
merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan proyek pengembangan sistem.
- Teknik inspeksi / walkthrough
Inspeksi merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough
merupakan kepentingan dari analis sistem. Analis sistem melakukan walkthrough
untuk maksud supaya dokumentasi yang akan diserahkan kepada pemakai sistem
secara teknik tidak mengalami kesalahan dan dapat dilakukan dengan diverifikasi
terlebih dahulu oleh analis sistem yang lain. Pemakai sistem melakukan inspeksi
untuk maksud menilai dokumentasi yang diserahkan oleh analis sistem secara
teknik tidak mengandung kesalahan.
3. Alat Pengembangan Sistem
Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang
diberikan oleh metodologi pengembangan system yang terstruktur, maka dibutuhkan
alat dan teknik untuk melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan dalam suatu
metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik. Selain
berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang berupa gambar atau
grafik (nongraphical tools), seperti misalnya data dictionary, structured
English, pseudocode serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan data.
1.
Alat-Alat
Pengembangan Sistem Yang Berbentuk Grafik
Alat-alat
pengembangan system yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai
berikut ini :
a.
HIPO
diagram
HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output), adalah alat
dokumentasi program yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam
system digambarkan oleh fungsi utamanya.
- Data Flow diagram
Digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada
atau system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut menglir (misalnya lewat telpon, surat dan
sebaginya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya
file kartu, mcrifile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagianya)
- Structured Chart
Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan
organisasi dari system informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan
submodule dengan menunjukan hubungan elemen data dan elemen control anatara
hubungan modulnya sehingga memberikan penjelasan lengkap dari system dipandang
dari elemen data, elemen control, modul dan hubungan antar modulnya.
- SADT (Structure Analysis and Design Technique)
Structured Analysis and Design Technique, memandang suatu
system terdiri dari dua hal : benda (obyek, dokumen atau data) dan kejadian
(kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau prangkat lunak). Menggunakan
dua tipe diagram yaitu, diagram kegiatan(activity diagrams, disebut actigrams)
dan diagram data (data diagrams disebut datagrams)
- Jackson’s diagram (JSD)
Jackson’s System Develpoment (JSD) membangun suatu
model dari dunia nyata (real world) yang menyediakan subyek-subyek permaslahan
dari system. Disamping alat-alat berbentuk grafik yang digunakan pada suatu
metodologi tertentu, masih terdapat beberapa alat berbentuk grafik yang
sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada. Alat alat
ini berupa suatu bagan yang dapat diklasifikan sebagai berikut :
1) Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting)
a) Bagan alir sistem(system flowchart)
b) Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa :
Bagan alir logika program (program logic
flowchart)
Bagan alir program computer terinci (detailed
computer program flowchart)
c) Bagan
alir kertas kerja (paperwork flowchart)
d) Bagan
alir proses (process flowchart)
e) Gantt
chart
2) Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting)
3) Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personil
relationship charting)
a) Bagan distribusi kerja (working distribution chart)
b) Bagan organisasi (organization chart)
2.
Tim Pengembangan
Sistem
Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personal-personal yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :
1. Manajer Analis Sistem
2. Ketua Analis Sistem
3. Analis Sistem Senior
4. Analis Sistem Junior
5. Pemrogram Aplikasi Senior
6. Pemrogram Aplikasi Junior
Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan.
Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personal-personal yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :
1. Manajer Analis Sistem
2. Ketua Analis Sistem
3. Analis Sistem Senior
4. Analis Sistem Junior
5. Pemrogram Aplikasi Senior
6. Pemrogram Aplikasi Junior
Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan.
3.
Penyebab Kegagalan Pengembangan
Sistem
Ada beberapa penyebab kegagalan dalam pengembangan sistem
diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Kurangnya penyesuaian pengembangan
sistem
b. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan
pemakai sistem
c.
Kurang sempurnanya evaluasi kualitas
analisis biaya
d. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan.
e.
Penggunaan teknologi computer dan
perangkat lunak yang tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
f.
Pengembangan sistem yang tidak dapat
dipelihara
g. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik.
BAB .II
PENGETAHUAN DAN KEAHLIAN
YANG DIPERLUKAN ANALIS SISTEM
1.
Definisi
Analis Sistem
Menurut
Hussain (1992) analis sistem adalah orang yang membangun, mengimplementasikan
dan merawat sebuah sistem. Seorang analis sistem harus mempelajari suatu
masalah dan memutuskan prosedur, metode atau teknik yang dapat dibuat untuk
pemecahan masalah dengan memanfaatkan komputer. Analis sistem juga bertugas
untuk menganalisis data, dokumentasi sistem, merancang formulir dan nenguji
sistem.
Definisi
analis sistem menurut McLeod (1993) yaitu analis sistem bekerja dengan
pengguna dalam membangun sistem baru dan memperbaiki sistemyang sudah ada.
Analis sitem dalam mendefinisikan masalah-masalah dan dalam mempersiapkan
dokumentasi tertulis tentang bagaimana komputer akan membantu menyelesaikan
masalah-masalah tersebut.
Seorang analis sistem yang ideal, menurut Hussain (1992) mempunyai kriteria
sebagai berikut :
1.
Ahli analisis dan perancangan
sistem.
2.
Memiliki pengetahuan perangakat
keras, piranti lunak, database, sistem operasi dan telekomunikasi.
3.
Memiliki pengetahuan bahasa
pemrograman.
4.
Memiliki kemampuan untuk berpikir
abstrak, bekerja dengan simbol-simbol dan logika permasalahan.
5.
Mampu menerima pendekatan yang
berbeda untuk memecahkan masalah, analisis dan perancangan.
6.
Mampu bekerja secara tidak
terstruktur.
2. Pengetahuan Dan
Keahlian yang Diperlukan oleh Analis Sistem
Seorang analis sistem memerlukan pengetahuan sebagai berikut
(Hussain, 1992) :
Tabel Daftar Pengetahuan yang diperlukan oleh Analis Sistem
1. Introductory computer and informtion system concepts.
|
Pengantar komputer dan Konsep
sistem informasi
|
2. Information gathering techniques.
|
Teknik mengumpulkan informasi
|
3. File design.
|
Disain file
|
4. Human relation in system development.
|
Hubungan manusia di(dalam)
pengembangan sistem
|
5. Application programming languages.
|
Bahasa program aplikasi
|
6. Database management systems.
|
Sistem database manajemen
|
7. Human factors in equipment design and layout.
|
Faktor manusia d(dalam) disain
peralatan dan tata ruang
|
8. Telecommunication concept.
|
Konsep telekomunikasi
|
9. Planning and contrilling of systeman development
projects.
|
Perencanaan dan kontrol dalam
merancang pengembangan sistem
|
10. Hardware
characterization.
|
|
11. Operting
System characterization.
|
|
12. System
Design Topics.
|
Topik disain sistem
|
13. Job
control language.
|
Pekerjaan mengendalikan bahasa
|
14. Computer
Security control and auditing.
|
Kendali keamanan komputer dan
auditing
|
15. Mini
computer characteristics and uses.
|
Karakteristik komputer mini dan mengunakan
|
16. Software
package analysis.
|
Analisa paket software
|
17. Computer
scheduling.
|
Komputer (yang) skeduling
|
18. Computer
simulation.
|
Simulasi komputer
|
19. Improving
computer center productivity.
|
Meningkatkan produktivitas pusat
komputer
|
20. Legal
aspect of computing.
|
|
21. Introductory
statistics.
|
Pengantar statistik
|
22. List
processing.
|
Memproses daftar
|
23. Sorting.
|
Penyotiran
|
24. Statistical
decision theory.
|
Teori keputusan statistik
|
25. Regression
analysis and sampling theory.
|
Analisis regresi dan teori
sampling
|
Berdasarkan
penelitian (Siswono, 1997), kebutuhan pengetahuan seorang analis sistem dapat
di bagi menjadi lima kelompok pengetahuan utama, yaitu :
1.
Sistem Operasi(Operating System).
2.
Pengetahuan Sistem Basis Data (Data
base System).
3.
Pengetahuan teknik Pemrograman dan
Algoritma (Programing Tecnique and Algorithm).
4.
Pengetahuan Analisis dan Perancangan
System Informasi (Analysis and Design Method).
5.
Penetahuan Jaringan Komputer dan
Komunikasi Data (Computer Network and Data Communication).
Menurut
Christina Soh, Soon Ang dan Violet Ho Tzu Wei (1997), pengetahuan, keahlian dan
kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang analis sistem, adalah :
1.
Pengetahuan (Knowledge), terdiri
atas pengetahuan di bidang :
a. Pembuatan dan Implementasi Sistem (System Development and
Implementation), yang terdiri atas kategori :
1) Jenis-jenis Sistem Informasi (Type of IS)
2) Manajemen Proyek (Project Management)
3) Integrasi Sistem (System Integrasi)
4) Analisis dan Perancangan Sistem (System Analysis and Design)
b. Pengetahuan Bisnis (Business Knowleadge), yauitu pengetahuan
tentang :
1) Area-area Fungsional Bisnis (Business Functional Areas)
2) Pemodelan Bisnis (Business Modelling)
3) Industri (Industry)
c. Konsep-konsep Teknik (technical concepts), yaitu:
1) Struktur data(data structures)
2) Human computer interface
3) Arsitektur jaringan (network architecture)
4) Teknologi client-server (client-server technologi)
5) Konsep bahasa pemprograman (lenguage concepts)
6) Konsep sistem operasi (operating system consepts)
7) Algoritma (algorithms)
8) Artificial intelligence
2.
Keahlian (skills), terdiri atas
keahlian dibidang:
a. Keahlian teknik (technical skills), yaitu:
1) Sistem menagemen basis data (database menagement
system),yaitu:
a) DBMS untuk komputer mikro ( microcomputer DBMS)
b) DBMS untuk server database dan host
2) Bahasa komputer (computer lenguage) yaitu:
a)
High level language
b) Aplication developmant tools
c) Fourth generation language
d) Assembler
language
3) Sistem
Operasi (Operating System), yaitu :
a) Sistem opersi untuk komputer mini atau mainframe (Operting
system for mini mainframe computers).
b) Sistem operasi untuk komputer mikro atau workstation
(Operting system for micro computers or workstation).
c) Sistem operasi untuk jaringan (Operting system for network).
d) Protokol
jaringsn (Network protocols).
4) Soft Skills, yang terdiri atas keahlian :
a) Mengatur Pekerjaan (Manage Tasks), yang terdiri atas :
i. Mengatur perubahan (manage change).
ii. Merencanakan,
mengorganisasikan, mengkoordinasikan
dan menyelesaikan pekerjaan
dalam lingkungan yang saling bekerja sama (Plan, organize, coordinate and
execute work in a collaborative enviroment).
iii. Merencanakan, mengorganisasikan,
mengkoordinasikan dan menulis memo, laporan dan dokumentasi yang jelas, singkat
dan efektif (Plan, organize, coordinate and write clear, concise, effective
memos, reports and documentations).
iv. Membuat dan memberikan presentasi
yang efektif, informatif dan persuasif (Depolop and deliver effective,
informative and persuasive presentation).
v. Mengindetifikasikan
dan menganalisis masalah-masalah teknis (Identify and tecnical problem).
vi. Merencanakan atau membuat
keputusan-keputusan strategis dan taktis (Plan or make strategic and tactical
decisions).
vii. Mempelajari teknologi-teknologi baru (Learn new tecnologies)
vii.Mengerti
dan dapat menilai kegunaan trend teknologi baru (Understand and usesfulness of
new tecnological trends).
b) Mengatur Diri Sendiri dan Orang Lain (Managing Self and
Others), yaitu keahlian :
1) Dapat bekerja secara independen tanpa perlu di awasi (Work
independently without supervision).
2) Bekerja sama dalam suatu lingkungan proyek (Work
cooperatively in a project enviroment).
3) Mendengarkan orang lain (Listen to others).
4) Peka terhadap budaya atau politik berorganisasi (Sensitive
to organizational culture and pilitics).
5) Bernegoisasi dengan dan meyakinkan orang-orang dari berbagai
kalangan (Negotiate with and persuade people of all levels).
6) Memeliharan hubungan dengan pengguna dan langganan yang
produktif (Maintain productive user and client relationships).
7) Memelihara hubungan dengan pemasok yang produktif (Maintain
productive vendor relationships)
8) Mengajar dan melatih orang lain (Teach or train others).
c) Kemampuan (Ability), terdiri atas kemampuan di bidang :
1) Analitis (Analitical), yaitu :
i. Kepekaan terhadap suatu permasalahan (Problem sensitivity).
ii. Pemikiran dan pertimbangan (Reasoning).
iii. Identifikasi,
pengelompokan dan pemisahan (Identification, grouping and abstraction).
iv. Daya
ingat (Memorization).
v. Kemampuan angka atau matematis (Numerik or mathematical
ability).
2) Komunikasi (Communication),yang terdiri atas :
i. Komunikasi secara tertulis (Written communication).
ii. Komunikasi secara lisan (Oral communication).
3) Fokus
(Focus), yaitu :
i. Time sharing atau multitasking.
ii. Fleksibelitas dan kecepatan closure (Fleksibility and speed
of closure).
iii. Perhatian
yang selektif (Selective attention)
4) Kreativitas (Creativity), yaitu kemampuan :
i.
Menghasilkan ide (Idea generation).
ii. Visualisasi dan persepsi (Visualization and perception)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar