Jumat, 28 Oktober 2016

ANALISIS SISTEM



PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM
12. Perencanaan dan Analisis Sistem
Analisis Sistem merupakan Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Perencanaan sistem adalah proses membuat sebuah laporan perencananaa sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi.
Perencanaan sistem dilakukan saat suatu kegiatan akan berjalan.tujuannnya untuk melihat kesempatan memanfaatkan teknologi informasi dan membangun proyek sistem yang mendukung tujuan bisnis.
12.1 Perencanaan sistem dan analisis kelayakan
• Analisis kelayakan
Tujuannya adalah :
a. Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan.
b. Berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar – benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.
• Perencanaan sistem dan analisis sistem mencakup 7 tahap yaitu :
1. Pembahasan dan perencanaan pada tingkat manajemen puncak.
2. Penetapan dewan pengarah perencanaan sistem.
3. Penetapan tujuan dan batasan keseluruhan.
4. Pengembangan perencanaan sistem informasi strategik.
5. Identifikasi dan memprioritaskan area spesifik dalam organisasi
sebagai focus pengembangan sistem.
6. Pembuatan proposal sistem untuk mendukung dasar analisis dan
perancangan awal sub system tertentu.
7. Pembentukan tim untuk tujuan analisis perancangan awal sistem.
• Tugas – tugas analisis kelayakan :
1. Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem.
2. Pembentukan sasaran sistem baru.
3. Pengidentifikasian para pemakai sistem
• Metode penentuan penganggaran modal :
1. Payback period
2. Net present value
3. Internal rate of return
4. Modified internal rate of return.
• Ukuran kelayakan :
1. Teknologi
2. Ekonomi
3. Non ekonomi
4. Organisasi atau operasional
5. Jadwal
12.2 Langkah-langkah analisis sistem
Langkah-langkah analisis sistem :
1. Identify , mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertaman yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
a. Mengidentifikasi penyebab masalah
b. Mengidentifikasi titik keputusan
c. Mengidentifikasi personil – personil kunci
2. Understand, memahami kerja sistem yang ada
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian.Sejumlah data perlu dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel
3. Analyze, Menganalisis sistem
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yagn telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.
Report , membuat laporan hasil analisis.
Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah:
1. Analisis telah dilakukan,
2. Meluruskan kesalah pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen,
3. Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen, dan
4. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan.
12.3 Teknik-teknik pengkumpulan fakta
Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita , situasi, dan relasi yang menjamin analisis permodelan.
Ada tiga sumber yaitu :
1.Sistem yang berjalan
menyediakan kesempatan untuk menetukan apakah sistem memuaskan,perlu sedikit perbaikan, membutuhkan pemeriksaan yang besar, atau diganti.Juga menyediakan sumber ide perancangan untuk membantu analis mengidentifikasikan sumber yang ada bagi sistem yang baru.
2.Sumber internal lainnya
Sumber yang utama adalah orang yang akan menggunakan system yang baru.Sumber kedua didapat dari dokumen kerja yang ada dalam organisasi. Dokumen dapat diklasifikasikan misalnya struktur organisasi, apa yang sudah dilakukan organisasi, dan rencana apa yang akan dilakukan organisasi
3.Sumber eksternal
Informasi yang berasal dari luar organisasi membuka cakrawala ide dan teknik. Banyak industri dari kelompok dan seminar memberikan.
12.4 Teknik-teknik mengorganisasikan fakta
Teknik untuk mengorganisasikan fakta terdiri dari :
• Analisis pengukuran kinerja
• Analisis Distribusi kerja
• Analisis Fungsional
• Analisis Matriks
12.5 Analisis sistem terstruktur
Adalah Salah satu pendekatan formal pertama untuk analisis sistem informasi. Analisis ini terfokus pada aliran data dan proses bisnis dan perangkat lunak. Analisis ini disebut proses oriented. Analisis terstruktur sederhana dalam konsep. Proses analis menggambarkan serangkaian proses dalam bentuk diagram alir data (Data Flow Diagram) yang menggambarkan proses yang ada atau yang diusulkan bersama-sama dengan input , output dan file mereka.

KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SISTEM



KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SISTEM
Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan, umumnya terlebih dahulu dimulai dengan adanya suatu kebijakan dan perencanaan untuk mengembangkan sistem itu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.


PERBEDAAN KEBIJAKAN SISTEM DAN PERENCANAAN SISTEM
Kebijakan sistem (systems policy) merupakan landasan dan dukungan dari manajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem.  Kebijakan sistem itu sendiri antara lain dilakukan oleh management puncak, mengembangkan suatu sistem informasi, menyediakan manajemen dengan informasi yang cukup, meningkatkan produktifitas karyawan.

Perencanaan sistem (systems planning) merupakan pedoman untuk melakukan pengembangan sistem. Hal – hal dalam perencanaan sistem antara lain perencanaan sistem yang terdiri dari short range dan  long range, mengestimasi kebutuhan fisik, ditangani oleh planning staff, sebagai pengembangan sistem, dikepalai oleh System Development Manager, departemen pengolahan data dikepalai oleh manager pengolahan data.


A.    KEBIJAKAN SISTEM
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem lama.
Tugas komite pengarah terdiri dari:
   o Mengkaji, menyetujui atau membuat rekomendasi yang berhubungan dengan perencanaan sistem, proyek-proyek sistem serta pengadaan perangkat keras, perangkat lunak dan fasilitas-fasilitas lainnya
    Mengkoordinasi pelaksanaan proyek sistem sesuai dengan rencananyao
    Memonitor atau mengawasi kemajuan dari proyek sistemo
    Menilai kinerja dari fungsi-fungsi sistem yang telah dikembangkano
   o Memberikan saran-saran dan petunjuk terhadap proyek sistem yang sedang dikembangkan, terutama yang berhubungan dengan pencapaian sasaran sistem, sasaran perusahaan dan juga terhadap kendala-kendala yang dihadapi

B.    PERENCANAAN SISTEM
    adalah : estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan.
Perencanaan sistem dapat terdiri dari perencanaan jangka pendek yang periodenya 1-2 tahun dan perencanaan jangka panjang yang periodenya sampai dengan 5 tahun
 
    Proses Perencanaan SistemØ
Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem
    1.     Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dantaktik perusahaan
    2.    Mengidentifikasikan proyek-proyek sistem
    3.    Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem   
    4.     Menetapkan kendala proyek-    proyek sistem
    5.    Menentukan prioritas proyek-    proyek sistem
    Untuk menetapkan  perioritas proyek sistem harus memperhatikan kriteria rasional dan irrasional.
Kriteria rasional berupa :
•    Penghematan biaya yang diharapkan atau peningkatan keuntungan yang diharapkan dari masing2 proyek sistem.
•    Kemudahan diterima dan efektifitas pemakaian sistem kelak oleh user
•    Kelanggengan hidup sistem dimasa mendatang
•    Hubungan dengan proyek sistem lain yang juga direncanakan
•    Kebutuhan yang mendesak untuk memperbaiki kondisi yang sudah tidak dapat ditolerir lagi.
Kriteria irrasional adalah :
    Minat dan daya tarik masing2 menejemen yang berkuasav
    Kebanggaan yang akan ditunjukkan.v
6.    Membuat laporan perencanaan sistem
7.    Meminta persetujuan manajemen

    Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan yang dilakukan oleh komite pengaraho
    1. Menunjuk team analis
    2.    Mengumumkan proyek     pengembangan sistem
    Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan yang dilakukan oleh analis sistemo
    1.    Mengidentifikasi kembali ruang     lingkup dan sasaran proyek sistem
    2.    Melakukan Studi kelayakan
        - Memahami operasi dari sistem yang lama   
( mengapa operasi pada sistem lama hrs dipahami?)

- Menentukan kebutuhan-  kebutuhan pemakai sistem secara garis besar untuk dapat mencapai  sasaran sistem ini
- Menentukan permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga sistem yang lama belum dapat mencapai sasaran yang diinginkan ini


    3. Menilai Kelayakan Proyek Sistem
         ( TELOS )
         - Kelayakan teknik
a.    Ketersediaan teknologi dipasaran
b.    Ketersediaan ahli untuk mengoperasikannya
         - Kelayakan Operasi
a.    Kemampuan personil
b.    Kemampuan operasi sistem untuk menghasilkan informasi
c.    Kemampuan mengendalikan operasi sistem
d.    Effesiensi sitem
       
        - Kelayakan Jadwal
         - Kelayakan ekonomi
a.    Besarnya dana yang diperlukan untuk mengembangkan sistem
b.    Manfaat yang diperoleh dari sistem
         - Kelayakan Hukum
    4. Membuat Usulan Proyek Sistem
    5. Meminta Persetujuan Manajemen

Selasa, 25 Oktober 2016

HARDWARE dan SOFTWARE

Pengertian Hardware dan Software Komputer beserta Fungsi dan Contohnya- Komputer menjadi salah satu alat elektronik yang paling di butuhkan di jaman modern ini, Kenapa bisa demikian, Karna fungsi komputer yang benar-benar luar biasa, bayangkan hanya dengan satu perangkat elektronik kita bisa melakukan banyak hal, seperti mendengarkan music, memutar video, melakukan proses editing, olah hurus, olah kata dan masih banyak lagi yang bisa kita kerjakan menggunakan komputer. Oleh karna itu komputer sekarang sudah menjadi suati keharus seseorang untuk memilikinya, Namun seperti yang kita tahu pada umumnya masyrakat hanya menjadi pengguna murni komputer dalam artian tidak tahu menau mengenai komponen-komponen ataupun perangkat yang menunjang komputer untuk bisa di operasikan, sebagai pengguna tentunya kita wajib mengetahui lebih jauh mengenai apa saja tentang komputer itu, agar mempermudah kita dalah hal penggunaan maupun perawatan, Berikut orangbejo.com akan membahas mengenai hardware dan software secara lengkap.

Pengertian Hardware komputer

Hardware atau dalam bahasa indonesia disebut perangkat keras adalah semua bagian fisik komputer,  Identitas yang membedakan hardware adalah data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.

Pengertian Software komputer

Sofware  atau dalam bahasa indonesia biasa di sebut perangkat lunak adalah perangkat yang berupa aplikasi (program) yang di buat oleh programeryang dapat beroperasi atau menjalankan suatu perintah. Software juga dapat dikatakan adalah penggerak dan pengontrol hardware perangkat keras untuk di fungsikan sebagai mana fungsinya.

Fungsi Hardware dan Software Komputer

Terlepas adanya perbedaan yang mencolok antara software dan hardware 2 jenis perangkat ini ternyata memiki fungsi masing-masing, Berikut orangbejo.com telah merangkumnya.

Fungsi Hardware
  1. Sebagai media pemberi masukan data (eksekutor).
  2. Hardware berfungsi sebagai pengolah data.
  3. Hardware juga mempunya fungsi sebagai penampil inputan dari subuah proses.
Fungsi Software
  1. Software berfungsi sebagai sistem operasi atau sistem pendukung.
  2. Software berfungsi untuk mengatur (mengontrol) hardware.
  3. Sofware juga berfungsi sebagai penerjemah setiap instruksi-instruksi ke dalam bahasa mesin sehingga dapat di terima oleh hardware. 

Contoh Harware dan Sofware  komputer sebagai berikut :

Contoh perangkat keras ( Hardware)
  1. CPU -  sebagai unit pengolah data.
  2. RAM - tempat penyimpanan data sementara.
  3. Hard drive - media penyimpanan data semi permanen.
  4. Mouse + keyboard - Perangkat masukan, media yang digunakan untuk memasukkan data untuk diproses oleh CPU.
  5. Monitor - Sebagai alat penampil output (keluaran) yang di hasilkan oleh CPU.
  6. Speaker - Sebagai alat penampil output (keluaran) berupa suara yang di hasilkan oleh CPU.
Contoh Perangkat lunak ( Software )
  1. Perangkat lunak aplikasi (application software) seperti pengolah kata, lembar tabel hitung dll.
  2. Sistem operasi (operating system) misalnya windows dan Linux.
  3. Perkakas pengembangan perangkat lunak (software development tool) seperti Kompilator untuk bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Pascal dan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa rakitan.
  4. Pengendali perangkat keras (device driver) yaitu penghubung antara perangkat perangkat keras pembantu, dan komputer adalah software yang banyak dipakai di swalayan, dan juga sekolah, yaitu penggunaan barcode scanner pada aplikasi database lainnya.[4]
  5. Perangkat lunak menetap (firmware) seperti yang dipasang dalam jam tangan digital, dan pengendali jarak jauh.
  6. Perangkat lunak bebas (free 'libre' software) dan Perangkat lunak sumber terbuka (open source software)
  7. Perangkat lunak gratis (freeware)
  8. Perangkat lunak uji coba (shareware / trialware)
  9. Perangkat lunak perusak (malware) Refrensi : https://id.wikipedia.org/

PERBEDAAN METODE WATERFALL DAN METODE SDLC


1. Metode Waterfall
Metode waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak terstruktur dan berurutan dimulai dari melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Pembuatan situs web dengan metode ini sangat cocok dilakukan pada situs web berskala besar karena menyangkut manajemen dan sistem yang rumit.

A. Tahapan Metode Waterfall
Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang runtut: requirement (analisis kebutuhan), design sistem (system design), Coding & Testing, Penerapan Program, pemeliharaan. Tahapan tahapan dari metode waterfall adalah sebagai berikut :
1.     Requirement Analysis
Pada tahap ini pengembang sistem diperlukan suatu komunikasi yang bertujuan untuk memahami software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan data yang di butuhkan oleh pengguna.
2.      System Design
Spesifikasi kebutuhan dari tahap pertama akan dipelajari dalam fase ini dan desain sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam menentukan perangkat keras dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
3.      Implementation
Pada tahap ini, sistempertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap berikutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai Unit Testing.
4.     Integration & Testing
Semua unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian masing-masing unit. Pasca integrasi seluruh sistem diuji untuk mengecek  setiap kesalahan dan kegagalan.
5.       Operation & Maintenance
Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Softwareyang  sudah  jadi  dijalankan       serta dilakukan  pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki  kesalahan yang    tidakditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unitsistem dan peningkatan jasa    sistem sebagai kebutuhan baru.

B. Kelebihan dan kekurang metode waterfall :
Kelebihan
§     Keuntungan pengembangan dengan metode waterfall adalah metode ini  memungkinkan untuk departementalisasi dan kontrol. proses pengembangan model fase satu per satu, sehinggameminimalis kesalahan-kesalahan yang mungkin akan terjadi. Pengembanganya bergerak dari konsep,  yaitu melalui desain, implementasi, pengujian, instalasi, troubleshooting, dan berakhir di operasi dan pemeliharaan. 
Kerugian
§     Kerugian pembangunan menggunakan metode waterfall adalah tidak memungkinkan untuk banyak refleksi atau revisi jika terjadi kesalahan. Karna setelah aplikasi ini dalam tahap pengujian, sangat sulit untuk kembali dan mengubah sesuatu yang tidak terdokumentasi dengan baik dalam tahap konsep.


2.Metode System Developmen Life Circle
Sistem Development Life Cycle (SDLC) merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: perencanaan sistem, analisa, desain, implementasi , pengujian dan pengelolaan. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. 
                A.   Fase-fase Sistem Development Life Cycle (SDLC)
1.      Perencanaan Sistem (Systems Planning)
Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study).
 Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi : 
·         Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang. 
·         Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan. 
·         Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem.
·         Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem. 
·         Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi. 
2.      Analisis Sistem (Systems Analysis)
Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut:
·         Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem.
·      Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan sistem.
·        Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut.
·        Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem.
·        Mendefinisikan kebutuhan sistem.
3.      Perancangan Sistem (Systems Design) 
Pada tahap ini, features dan operasi-operasi pada sistem dideskripsikan secara detail. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah:
·         Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem.
·         Menganalisa data dan membuat skema database.
·         Merancang user interface. 
4.      Implementasi Sistem (Systems Implementation)
Tahap berikutnya adalah implementasi yaitu mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji coba. Dalam implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: 
·         Pembuatan database sesuai skema rancangan.
·         Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem.
·         Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).
5.      Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance)
Dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.

                  B.  Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Metode SDLC
           Kelebihan
           Metode SDLC mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan-kelebihan dari        metode ini adalah sebagai berikut ini:
§  Menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem.
§  Akan memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis dan dirancang secara keseluruhan sebelum diimplementasikan.
Kekurangan
Metode SDLC juga mempunyai beberapa kekurangan. Kekurangan-kekurangan dari metode ini antara lain:
§  Sistem ini hanya menyediakan tahapan-tahapan saja, tetapi tidak menyediakan metodologi (cara dan alat-alat) untuk mengembangkan sistem. Oleh karenanya, sistem ini harus digabungkan dengan metodologi yang ada, misalnya metodologi pengembangan sistem terstruktur.
§  Hasil dari SDLC sangat tergantung dari hasil di tahap analisis, sehingga jika terdapat kesalahan analisis akan terbawa terus dengan hasil sistem yang kurang memuaskan.
§  Pengembangan sistem SDLC membutuhkan waktu yang lama karena sistem harus dikembangkan sampai selesai semua terlebih dahulu.
§  Pengembangan sistem SDLC ini membutuhkan biaya investasi yang relatif lebih besar dengan metode lainnya.
§  Hasil dari sistem tidak fleksibel untuk dimodifikasi karena perlu dilakukan analisis kembali jika akan dimodifikasi.